MUNICH - Para ilmuwan telah menemukan sebuah pemukiman kuno di dataran tinggi Ethiopia. Penemuan ini diharapkan dapat menyediakan informasi kebudayaan dan pengaruh mereka terhadap kebudayaan di sekitarnya.
Jorg Fassbinger dari Geophysics Departement of Earth and Enviromental Sciences di Ludwig-Maximilians University dan koleganya Margaret Schlosser dari German Archaeological Institute memulai proyek pencarian situs tersebut sejak awal bulan Mei.
Seperti yang dikutip dari Past Horizons, Selasa (7/6/2011), mereka meneliti sebuah situs yang diduga adalah sebuah pemukiman kuno di wilayah barat laut Ethophia, yakni di wilayah Tigray yang merupakan lokasi dari Yeha, yang dipercaya merupakan pusat dari kerajaan Diamat tahun 700 sebelum masehi.Tim peneliti menggunakan sebuah magnetometer untuk mendeteksi keanehan di gelombang geomagnetik yang merupakan penanda ditemukan objek tersembunyi, termasuk struktur tembok, makam, dan bangunan lainnya.
Teknologi macam magnetometer jarang digunakan dan biasanya hanya dipakai di negara yang berlokasi dekat ekuator, karena gelombang magnetik di daerah tersebut menghalangi alat tersebut untuk mendeteksi struktur bangunan yang terkubur di dalam tanah. Magnetometer merupakan alat yang berguna untuk pencarian benda-benda kuno yang terkubur dalam tanah.
"Pada penggalian pertama, ditemukan tembok batu, situs pemakaman dan tulang-tulang hewan, yang berasal dari jaman yang berbeda.
Di antara temuan tersebut juga ditemukan pecahan keramik yang diduga berasal dari periode Ethio-Sabean sekira 1.000 tahun sebelum masehi.
(ATA)Jorg Fassbinger dari Geophysics Departement of Earth and Enviromental Sciences di Ludwig-Maximilians University dan koleganya Margaret Schlosser dari German Archaeological Institute memulai proyek pencarian situs tersebut sejak awal bulan Mei.
Seperti yang dikutip dari Past Horizons, Selasa (7/6/2011), mereka meneliti sebuah situs yang diduga adalah sebuah pemukiman kuno di wilayah barat laut Ethophia, yakni di wilayah Tigray yang merupakan lokasi dari Yeha, yang dipercaya merupakan pusat dari kerajaan Diamat tahun 700 sebelum masehi.Tim peneliti menggunakan sebuah magnetometer untuk mendeteksi keanehan di gelombang geomagnetik yang merupakan penanda ditemukan objek tersembunyi, termasuk struktur tembok, makam, dan bangunan lainnya.
Teknologi macam magnetometer jarang digunakan dan biasanya hanya dipakai di negara yang berlokasi dekat ekuator, karena gelombang magnetik di daerah tersebut menghalangi alat tersebut untuk mendeteksi struktur bangunan yang terkubur di dalam tanah. Magnetometer merupakan alat yang berguna untuk pencarian benda-benda kuno yang terkubur dalam tanah.
"Pada penggalian pertama, ditemukan tembok batu, situs pemakaman dan tulang-tulang hewan, yang berasal dari jaman yang berbeda.
Di antara temuan tersebut juga ditemukan pecahan keramik yang diduga berasal dari periode Ethio-Sabean sekira 1.000 tahun sebelum masehi.
0 Komentar:
Posting Komentar