SYDNEY - Sebuah perusahaan Australia mencetuskan ide kontroversial untuk membunuh unta liar sebagai upaya mengurangi tingkat polusi di negara tersebut.
Wacana itu dicetuskan sebuah perusahaan komersil Northwest Carbon sebagai bagian dari Carbon Farming Initiative dari Department of Climate Change and Energy Efficiency, yang akan memberi kompensasi kepada petani dan pemilik kebun jika mereka bisa memberikan solusi untuk mengurangi tingkat polusi.
Unta dipandang sebagai hewan pengganggu karena setiap tahunnya mereka menghasilkan rata-rata zat metana setara dengan satu ton karbondioksida. Akibatnya, unta termasuk salah satu penghasil gas rumah kaca terbesar di Australia.
Karena itu, Northwest mengusulkan untuk membunuh hingga 1,2 juta ekor unta liar di wilayah Outback. Demikian dilansir Straits Times, Kamis (9/6/2011).Wacana itu dicetuskan sebuah perusahaan komersil Northwest Carbon sebagai bagian dari Carbon Farming Initiative dari Department of Climate Change and Energy Efficiency, yang akan memberi kompensasi kepada petani dan pemilik kebun jika mereka bisa memberikan solusi untuk mengurangi tingkat polusi.
Unta dipandang sebagai hewan pengganggu karena setiap tahunnya mereka menghasilkan rata-rata zat metana setara dengan satu ton karbondioksida. Akibatnya, unta termasuk salah satu penghasil gas rumah kaca terbesar di Australia.
Dalam paparan rencananya, Northwest mengklaim bakal menembaki unta dari helikopter atau mengirim mereka ke tempat pejagalan untuk konsumsi manusia maupun hewan peliharaan.
"Australia adalah negara yang dipenuhi banyak inovator dan kami menemukan banyak solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan kami. Ini merupakan salah satu contohnya," ujar Managing Director Northwest Carbon Tim Moore.
Dengan tingkat ketergantungan tinggi terhadap mesin berbahan bakar batubara serta ekspor pertambangan, Australia merupakan salah satu penghasil polusi terbesar dunia. Tidak heran, pemerintah Negeri Kanguru selalu mencari cara baru untuk mengatasi masalah tersebut.
(van)
0 Komentar:
Posting Komentar