Penyedia Perangkat Jaringan WiFi

HSNet Komputer adalah Spesialis Jaringan WiFi Mikrotik, Ubiquity, Linksys, Cisco, HPN, TPlink, Dlink, Belden, AMP, dll

Penyedia Asesoris Komputer.

HSNet Komputer juga menyediakan asesoris komputer yang mendukung pekerjaan kantor atau usaha anda.

Instalasi WiFi.

HSNet Komputer juga menerima pemasangan Wifi untuk rumah, cafe, kantor, instansi untuk mendukung perkerjaan anda yang selalu mobile dan wifi yang kita tawarkan cukup murah hanya 200.000 / bulan untuk kecepatan 1Mbps dengan kuota tanpa batas.

Menerima Service Komputer, Laptop, Printer.

HSNet Komputer juga Menerima Service Komputer, Laptop, Printer. Mulai dari Instal Ulang, Hapus Virus, Install Software, Upgrade PC, Blue Screen, Mati Total, Ganti LCD, Ganti Keyboard, dll.

19 Juni 2013

Singapura Kembali Diganggu Kabut Asap dari Indonesia

Pencemaran udara yang terparah dalam 16 tahun ini membuat pemerintah Singapura meradang. Menteri Lingkungan Hidup Singapura menelepon mitranya di Indonesia, meminta data perusahaan pembakar hutan.

"Kita butuh melakukan tekanan komersial atas perusahaan-perusahaan yang menyebabkan kabut," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Singapura, Vivian Balakrishnan, di halaman Facebooknya, seperti dilansir kantor berita Reuters, 18 Juni 2013.

Dalam wawancara dengan stasiun berita BBC Rabu pagi, 19 Juni 2013, Balakrishnan mengungkapkan bahwa masalah kabut asap ini sudah hampir dua dekade merepotkan Singapura setiap tahun. Dia yakin asap kebakaran ini bukan sekadar disebabkan praktik membuka lahan secara tradisional di sebagian Sumatera, tapi sudah berskala massal untuk kepentingan industri.

Pada hari kedua serangan kabut asap ini, di beberapa titik dilaporkan tingkat polusinya menyaingi tingkat polusi di tahun 1997. Indeks Standar Polusi Singapura naik ke level tidak sehat 155 pada Senin malam, sehingga membuat Kedutaan Amerika Serikat mengeluarkan saran pada warganya di Singapura untuk mengunjungi dokter menanyakan soal efek polusi ini.

Kini, Singapura meminta Indonesia mengeluarkan peta konsesi penebangan hutan. Peta itu kemudian akan dibandingkan dengan peta satelit untuk melihat dari mana sumber kabut asap sehingga perusahaan yang melakukan teknik pembakaran itu bisa ditindak.

Reuters mengungkapkan Menteri Lingkungan Hidup Indonesia belum bisa dihubungi. Namun Reuters mengutip seorang pejabat senior Sony Partono yang menyatakan, "Pihak luar tidak seharusnya mengintervensi urusan dalam negeri."

Untuk diketahui, terdapat beberapa perusahaan pemilik konsesi penebangan hutan di Indonesia yang bermarkas di Singapura, antara lain Wilmar International Ltd dan Golden Agri-Resources Ltd. Bahkan pemilik Wilmar pun, Martua Sitorus, menetap di Singapura.

sumber : viva.co.id

Google Minta Izin Pengadilan Ungkap Permintaan Akses dari Intelijen AS

Google memohon izin pada pengadilan untuk membuka data sejumlah permintaan akses dari pihak intelijen Amerika Serikat, Selasa 18 Juni 2013. Google menyatakan, permintaan ini atas dasar Amandemen Pertama Konstitusi AS sekaligus mengklarifikasi berita di harian Washington Post dan Guardian yang menduga ada "akses langsung" badan intelijen AS ke data Google melalui program yang disebuit PRISM.

"Terkait perhatian publik yang intens karena artikel Guardian dan Post, dan media lain yang mengikuti mereka, Google mencari cara meningkatkan transparansi kepada penggunanya dan publik dalam hal apakah Google telah menerima permintaan soal keamanan nasional, jika ada," kata Google dalam lembar permohonan ke pengadilan.

Langkah Google ini setelah sejumlah perusahaan teknologi seperti Microsoft Corp, Facebook dan Apple mengeluarkan informasi terbatas mengenai sejumlah permintaan memata-matai di bawah sebuah perjanjian bersama pemerintah AS. Melalui perjanjian itu, perusahaan-perusahaan itu dibolehkan membuka permintaan badan pemerintah tanpa memperlihatkan perbedaan antara memata-matai dan demi penegakan hukum pidana, dan hanya berlaku untuk periode enam bulan.

Terbukanya skandal PRISM ini telah memunculkan keprihatinan global. Kongres AS sampai perlu menggelar rapat dengar pendapat mengenai ini. Di Eropa, sampai ada rencana menggugat secara hukum tindak penyadapan ini.

sumber viva.co.id

Kota Hilang Seperti "Atlantis" Ditemukan di Kamboja

Sejumlah arkeolog asal Australia berhasil menggali hutan di negara Kamboja untuk menemukan kota hilang seperti "Atlantis" yang diyakini berusia 1.200 tahun.

Seperti diberitakan Sydney Morning Herald, tim peneliti dari Australia telah bersusah payah menguak tabir baru di kawasan hutan yang penuh dengan ranjau untuk menemukan Kota Mahendraparvata.

"Di kota ini semua peradaban dimulai, sampai terciptanya peradaban Angkor yang berhubungan dengan terbentuknya Candi Angkor Wat," kata Damian Evans, Direktur Pusat Penelitian Arkeologi di University of Sydney, dilansir Fox News, 17 Juni 2013.

Penemuan kota hilang ini menggunakan teknologi laser scanning udara yang disebut Lidar. Tanpa bantuan teknologi ini, mustahil Kota Mahendraparvata dapat ditemukan.

"Sangat luar biasa. Dengan alat ini, kami dapat melihat gambaran langsung dari sebuah kota yang sebelumnya tidak terlihat," ungkap Evans.

Sejauh ini, penggalian yang dilakukan tim arkeolog sudah menemukan hampir 30 candi yang sebelumnya tidak pernah tercatat dan beberapa bukti kanal kuno, bendungan, dan jalan-jalan dari kota yang hilang.

"Dari temuan-temuan jalan, kanal, dan bendungan, sangat jelas daerah itu pada zaman dahulu adalah sebuah kota yang memiliki peradaban yang maju," ungkap Jean-Baptiste Chevance, Direktur Archaeology Development Foundation, Inggris.

Posisi reruntuhan dari Kota Mahendraparvata terletak 30 kilometer sebelah utara dari komplek candi Angkor Wat dan 48 kilometer sebelah utara pegunungan Phnom Kulen di Provinsi Siem Reap, Kamboja.

Hasil temuan dari ekspedisi tersebut, rencananya akan segera dipublikasikan di Jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.