Kebetulan hari ini cukup sibuk dengan kerjaan Merakit PC, Service Laptop dan Printer. Jadi Blogging agak terbengkalai sedikit. hehehhee. setelah mandi, makan dan mau mulai blogging eh ada yang datang mau ngerjain tugas, di suruh nyari Jenis - jenis dan Fungsi Alat Ukur. Ok, langsung ke TKP buka browser dan langsung tancap gas. 15 menit kelar, skalian langsung saya POST kan di blog saya, berikut Jenis dan Fungsi Alat ukur yang saya temukan, dan masih banyak lagi tentunya yang belum masuk, tp dikit pun tak masalah dari pada tidak ada sama sekali.
ALAT UKUR DAN FUNGSINYA
Mistar/Penggaris
Mistar, atau yang lebih dikenal
dengan sebutan penggaris adalah alat yang digunakan untuk mengukur barang yang
berukuran sedang & berukuran besar. Mistar ini dapat mengukur dengan
ketelitian hingga 1 mm.
Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat yang
digunakan untuk mengukur diameter, dimensi luar suatu benda, dan dimensi dalam
suatu benda. Jangka sorong memiliki 2 bagian, yaitu rahang tetap yang fungsinya
sebagai tempat skala tetap yang tidak dapat digerakkan letaknya, dan rahang
sorong yang fungsinya sebagai tempat skala nonius dan dapat digeser-geser
letaknya untuk menyesuaikan dan mengukur benda. Jangka sorong ini dapat
mengukur dengan ketelitian hingga 0,1 mm.
Neraca Pasar
yaitu neraca
yang biasa digunakan di pasar-pasar tradisional, bentuknya seperti pada gambar
di samping. Cara pemakaian neraca ini yaitu dengan meletakkan benda yang akan
ditimbang di bagian yang berbentuk mirip baskom, lalu di bagian sebelahnya yang
datar diletakkan bandul neraca yang hampir seimbang dengan bobot benda,
selanjutnya lengan neraca akan bergerak dan hasil pengukuran dapat diketahui.
Mikrometer Skrup
Mikrometer skrup adalah alat yang
digunakan untuk mengukur ketebalan benda yang tipis, panjang benda yang kecil,
dan dimensi luar benda yang kecil. Mikrometer skrup memiliki 3 bagian, yaitu
selubung utama yang fungsinya sebagai tempat skala utama yang akan menunjukkan
berapa hasil pengukuran dan bagian ini sifatnya tetap dan tidak dapat
digeser-geser, lalu selubung luar yang fungsinya sebagai skala nonius yang
dapat diputar-putar untuk menggerakkan selubung ulir supaya dapat menyesuaikan
dengan benda yang diukur, dan selubung ulir yang fungsinya sebagai bagian yang
dapat digerakkan dengan cara memutar-mutar selubung luar sehingga dapat
menyesuaikan dengan bentuk benda yang diukur. Mikrometer skrup ini dapat
mengukur dengan ketelitian hingga 0,01 mm.
Termometer Air
Raksa
Termometer adalah alat untuk
mengukur suhu. Thermometer analog bisa juga disebut sebagai thermometer manual,
karena cara pembacaannya masih manual. Penggunaan air raksa sebagai bahan utama
thermometer karena koefisien muai air raksa terbilang konstan sehingga
perubahan volume akibat kenaikan atau penurunan suhu hampir selalu sama. Namun
ada juga beberapa termometer keluarga mengandung alkohol dengan tambahan
pewarna merah. Termometer ini lebih aman dan mudah untuk dibaca.
TERMOMETER DIGITAL
Termometer digital, biasanya
menggunakan termokopel sebagai sensornya untuk membaca perubahan nilai tahanan.
Secara sederhana termokopel berupa dua buah kabel dari jenis logam yg berbeda
yang ujungnya, hanya ujungnya saja, disatukan (dilas). Titik penyatuan ini
disebut hot junction. Prinsip kerjanya memanfaatkan karakteristik hubungan
antara tegangan (volt) dengan temperatur. Setiap jenis logam, pada temperatur
tertentu memiliki tegangan tertentu pula. Pada temperatur yang sama, logam A
memiliki tegangan yang berbeda dengan logam B, terjadilah beda tegangan (kecil
sekali, miliVolt) yang dapat dideteksi. Jadi dari input temperatur lingkungan
setelah melalui termokopel terdeteksi sebagai perbedaan tegangan (volt). Beda
tegangan ini kemudian dikonversikan kembali nilai arusnya melalui
pengkomparasian dengan nilai acuan dan nilai offset di bagian komparator,
fungsinya untuk menerjemahkan setiap satuan amper ke dalam satuan volt kemudian
dijadikan besaran temperatur yang ditampilkan melalui layar/monitor berupa
seven segmen yang menunjukkan temperatur yang dideteksi oleh termokopel.
ANEMOMETER
Pengamatan unsur-unsur cuaca dan
iklim memerlukan alat-alat meteorologi yang bersifat peka, kuat, sederhana dan
teliti. Ditinjau dari cara pembacaannya, alat meteorologi terdiri atas dua
jenis, yaitu:
Recording yaitu alat yang dapat
mencatat data secara terus-menerus, sejak pemasangan hingga pergantian alat
berikutnya. Contoh : barograf dan anemograf.
Non recording yaitu alat yang
digunakan bila datanya harus dibaca pada saat-saat tertentu untuk memperoleh
data. Contoh: barometer, ermometer dan anemometer.
Anemometer adalah alat yang digunakan
untuk mengukur arah dan kecepatan angin. Satuan meteorologi dari kecepatan
angin adalah Knots (Skala Beaufort). Sedangkan satuan meteorologi dari arah
angin adalah 0o – 360o serta arah mata angin. Anemometer harus ditempatkan di
daerah terbuka.
TERMOKOPEL
Pada dunia
elektronika , termokopel merupakan sensor
suhu yang banyak digunakan untuk mengubah perbedaan suhu dalam benda
menjadi perubahan tegangan listrik
(voltase). Termokopel yang sederhana dapat dipasang, dan memiliki jenis
konektor standar yang sama, serta dapat mengukur temperatur dalam jangkauan
suhu yang cukup besar dengan batas kesalahan pengukuran kurang dari 1 °C.
HYGROMETER
Hygrometer mempunyai prinsip
kerja yaitu dengan menggunakan dua thermometer. Thermometer pertama dipergunakan
untuk mengukur suhu udara biasa dan yang kedua untuk mengukur suhu udara
jenuh/lembab (bagian bawah thermometer diliputi kain/kapas yang basah).
Thermometer Bola Kering: tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan
mengukur suhu udara sebenarnya.
Thermometer Bola Basah: tabung
air raksa dibasahi agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh,
yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi.
NERACA DIGITAL/ELEKTRONIK
Dalam kehidupan sehari-hari,
massa sering diartikan sebagai berat, tetapi dalam tinjauan fisika kedua
besaran tersebut berbeda. Massa tidak dipengaruhi gravitasi, sedangkan berat
dipengaruhi oleh gravitasi. Fungsi dari neraca elektrik maupun bukan elektrik
secara umum adalah sebagai alat pengukur massa. Kegunaan neraca ini tergantung
dari skala dari neraca tersebut misal neraca/timbangan elektrik yang ada di
pasar swalayan dengan yang di laboratorium tentu sensitivitas dan skala
neracanya jauh berbeda.
0 Komentar:
Posting Komentar