Defense Advanced Research Projects  Agency (DARPA) Amerika baru-baru ini mengumumkan rencananya untuk  mendukung pengembangan tipe kamera video cerdas terbaru yang akan  digunakan pada perangkat robot. Lembaga tersebut menyatakan bahwa  instrumen ini dapat digunakan untuk memberikan robot sebuah persepsi  rasa, yang akan membantunya merasakan keadaan sekelilingnya dengan lebih  baik. Semua ini tentunya bisa dicapai melalui algoritma yang kompleks,  tapi mesin-mesin tersebut masih belum dapat menciptakan “mental map”  lingkungannya sendiri, dan mengingat tempat-tempat yang telah ada  sebelumnya, menurut LiveScience.
Proyek ini masih dalam tahap perencanaan  seperti apa yang telah diumumkan DARPA, dalam arti bahwa tidak ada  percobaan aktif atau belum ada developer yang dilibatkan sejauh ini.  Untuk itu, selanjutnya institusi tersebut rencananya akan mengadakan  suatu pertemuan perindustrian di Washington DC, pada tanggal 20 April  mendatang. Pada pertemuan tersebut, berbagai perusahaan dan pusat  penelitian tertarik untuk bekerja pada pengembangan kamera pintar yang  akan disajikan bersama semua rincian rencana tersebut, dan para  perwakilan dari institusi yang ada berharap menerima banyak minat bagi  proposalnya, dan mungkin bahkan beberapa komitmen perusahaan.
“Program Mind Eye berupaya untuk  mengembangkan sebuah kemampuan dalam mesin yang saat ini hanya ada pada  hewan: kecerdasan visual,” pernyataan DARPA resmi. Apa secara mendasar  ini berarti bahwa sistem baru dibayangkan sebagai kemampuan dari  penentuan alasan-alasan yang mendasari tindakan-tindakan yang  dilihatnya. Ketika kita melihat seekor anjing berjalan, misalnya, kita  tidak hanya mengamati anjing, tetapi begitu banyak data lain juga,  seperti konformasi tubuhnya, mengapa tidak bisa hanya berjalan pada  kedua kakinya, batas kecepatannya, keterbatasan dan keuntungannya serta  sebagainya. Robot yang mengilhami dengan sistem berkemampuan pada  tingkat kinerja yang sama adalah sangat-tugas yang sulit, dan salah satu  yang kemungkinan akan memakan waktu bertahun-tahun untuk berkembang.
Selaras dengan spesialisasinya, DARPA  membayangkan menggunakan sistem baru untuk meningkatkan kemampuan  pengamatan pada keberadaan kendaraan udara tak berawak atau Unmanned  Aerial Vehicles (UAV). Mesin-mesin tersebut terbang di atas Irak dan  Afghanistan, mengawasi sesuatu, dan menentukan zona risiko. Jika sistem  mampu menyimpulkan bila seseorang menanam bom, dan ketika seseorang  hanya melakukan tindakan sederhana secara rutin, maka jumlah korban yang  terkait dengan perang-perang ini bisa dikurangi secara signifikan.  Sistem ini juga dapat digunakan pada kendaraan darat tak berawak atau  Unmanned Aerial Vehicles (UGV) juga. Dengan begini tentunya juga bisa  berguna sebagai mesin yang beroperasi untuk menjinakkan bom.

 






 
 


0 Komentar:
Posting Komentar